“aku tak dapat hidup tanpamu!”, “hidup ini hampa tanpamu!”, “ku ingin sampai mati bersamamu!”, dan bla bla bla,……….! Apa yang kalian pikirkan tentang kalimat2 di atas?,…….So sweet? Romantis? Dan…..Assshhhh,…..terserah lah apa kata kalian tapi menurutku kalimat2 itu terlalu hiperbola, dan terlalu “gombal”, it’s so lebay. Mungkin kata2 itu jika diucapkan oleh seorang suami terhadap istrinya atau seorang istri kepada suaminya itu memang wajar karena yang telah kita ketahui bahwa sepasang suami istri telah melewati suatu momen sakral yang disaksikan oleh banyak pihak, yaitu pernikahan. Walau aku sendiri tak terlalu mengetahui makna hidup, tetapi setidaknya aku tahu bahwa pacaran bukanlah makna hidup sesungguhnya. Rela mengorbankan apa saja demi pacar, rela berdusta, rela durhaka, sampai rela bunuh diri, hanya demi pacar. Itukah makna hidup yang benar? Sebenarnya kalian tau gag sih, akhir dari pacaran, apa? Hanya berakhir dengan putus kan, berpisah!
Yah gini2 aku juga dulunnya mantan santri yang dimana semua santri dilarang untuk pacaran. Karena menurut agama islam pacaran adalah haram hukumnya. Bukannya aku melarang kalian untuk pacaran, karena memang banyak dari teman2ku yang pacaran, dan tak menutupi kemungkinan kalau aku tidak akan pacaran hehehehe,………… ya beginilah keadaanya, di zaman sekarang pacaran menjadi suatu hal yang sangat primer. Tetapi walau pun di haramkan menurutku pacaran akan lebih baik kalau memberi dampak positif, bukanya membuat kita makin “buta”. Karena seperti yang kita ketahui kalau kecintaan kita terhadap apapun tak boleh melebihi kecintaan kita terhadap Allah swt. mungkin cukup sekian sedikit tulisan dari saya, mungkin apabila ada beberapa pihak yang merasa tak senang dan merasa dirugikan dengan postingan saya ini, bisa menemui saya di sukoharjo tepatnya di nguter!!! Hahahhaaa,….da,………..
0 komentar:
Posting Komentar